Tuesday, February 28, 2006

Baju tua

Gua punya beberapa baju yang umurnya udah lebih dari 10 tahun tapi masih bisa dipakai sampai sekarang.

Baju yang gua pake baru-baru ini aja adalah baju loreng US type recon. Baju ini gua dapet tahun 1988 oleh-oleh dari pangkalan Subic waktu masih dibuka di Philipina. Baju loreng ini nggak sampai 10 kali gua pake dalam jangka waktu 17 tahun ini jadi masih seperti baju baru. Minggu kemarin baju ini gua pake, dulu baju ini masih kegedean sekarang udah pas dibadan. Kata seorang temen sih motif militer akan jadi trend tahun 2006. He..he..he... itung-itung jadi orang yang ikutan trend. Oleh-olehnya dulu sepasang sama celananya, tapi tuh celana gua pake jadi umur celananya lebih singkat.

Tahun 1988 juga gua beli kemeja Levi's di Pasaraya Blok M. Saat itu lagi jamannya polo shirt Country Fiesta yang banyak banget iklannya di majalah Mode. Kemeja kotak-kotak biru kaya yang banyak dipakai sama pengisi acara "Goin County" jaman sekarang. Gua kagum juga sama daya tahan tuh kemeja. Masih awet sampe sekarang.

Yang ketiga adalah kaos oleh-oleh dari konser U2 Zooropa, walaupun gua nggak nonton konsernya gua cukup berbahagia dan berbangga dioleh-olehi kaosnya saja. Tulisannya Zooropa '93, Zoo TV - The Final Frontier. Kaos yang dikasih tahun 1993 itu sampai saat ini masih gua pake . Udah 12 tahun lebih umurnya.

Masih ada beberapa kaos yang tergolong tua dan masih tersimpan dengan baik. Kaos jaman SMA dulu. Kaos nama SMA, Kaos Jamboree SMA, Kaos Pecinta Alam SMA, gua punya beberapa angkatan yang paling tua kaos angkatan 4 dengan tulisan instruktur di belakangnya. Angkatan 4 itu kalo gak salah dilantik tahun 1986. Kalo kaos-kaos ini sih udah pada nggak muat tapi masih gua simpan di lemari siapa tahu nanti ada pameran kaos jaman SMA.

Thursday, February 23, 2006

One day trip

Libur hari Selasa tanggal 31 Januari 2006 yang bertepatan dengan 1 Suro kita berdelapan meluncur di tol Cipularang. Karena belum sempat sarapan, kitapun mau makan dulu di stopan Cipularang KM 50 atau KM 55.

Ternyata yang benar KM 50, stopan di KM 55 sedang dibangun. Sudah terlanjur kelewatan akhirnya kita berhenti di stopan terdekat. Kita isi perut dengan nasi uduk dan lontong sayur tak lupa mengelontor dengan kopi atau teh aroma kecoa di stopan sebelum KM 60.

Beberepa hari sebelum perjalanan ini longsor terjadi di tol Cipularang Km 99, sehingga kita terpaksa keluar di pintu tol Jatiluhur. Mumpung keluar di Jatiluhur kita segera menuju ke Bendungan Jatiluhur. Gua baru pertama kali nih ke sini. Luas juga ternyata nih bendungan, berapa kampung ya dulu ditenggelemin buat bikin bendungan ini ?

Panas yang amit-amit menyambut kedatangan kita di Jatiluhur, ketika mau lihat bendungan ternyata sedang ada rombongan dari sebuah stasiun tv jadi kita baru diperbolehkan melihat bendungan jam 10.00. Sambil menunggu kita habiskan waktu di tepi danau dengan buku ramalan ala Cina. Semua dapet kesempatan untuk diramal.
Image hosting by Photobucket
ini lagi membaca Cahyo yang lahir di Tahun Macan

Sayang ketika kita datang beberapa hari sebelumnya 10 ton ikan mati, jadi kalo angin lagi pas berhembus ke daratan kecium deh bau busuknya. Kebetulan sedang ada yang jualan ikan di dekat kita berhenti, satu ekor ikan yang mirip ikan patin beratnya 9,5 kg.

Mendekati jam 10.00 kami langsung meluncur ke Bendungan, dengan salam tempel untuk membebaskan dari birokrasi surat dari humas maka kami melenggang masuk ke kawasan Bendungan. Bedungan Ir H Djuanda ini dicat dengan warna yang kontras. Warna oranye, kuning dan biru tampak mendominasi bendungan. Bendungan ini dibangun oleh konsorsium tiga negara : Perancis, Italia dan Indonesia. Pembagunannya memakan waktu 10 tahun dari tahun 1957 hingga diresmikan 26 Agustus 1967.
Image hosting by Photobucket
mulut mangap yang siap menelan ribuan galon air, gamang banget nih waktu ngeliat ke bawah. He..he..he..ngakunya anak Caving.

Puas liat-liat bendungan kita menuju ke bagian bawahnya tempat turbin. Prosedur sama kita lewati dengan salam tempel ala humas kamipun masuk ke trowongan tempat turbin. Puas liat-liat kita langsung meluncur ke arah Bandung. Jam menunjukkan pukul 12.00, perut sudah lapar tapi harus ditahan karena kita mau makan siang di Ciwidey.

Jalan tol Cipularang yang rusak membuat kita menyusuri jalan alternatif menuju ke Bandung, masuk tol lagi setelah dekat dengan Padalarang. Perjalanan menuju ke Ciwidey lancar, pasar Soreang juga nggak macet. Jam 14.00 akhirnya kita makan siang di Haur Koneng, Warung Sunda. Semua makan dengan lahap, selain lapar juga sambalnya memang "bangsat enak banget". Makan berdelapan dengan ngambil ini itu habis nggak sampai Rp 100.000. Murah dan enak.

Ini kali ketiga aku ke Ciwidey, sayang perjalanan kali ini Kawah Putih tertutup kabut dan hujan gerimis. Berrr.... angin yang bertiup membuat tambah dingin. Nggak heran ketinggian kawah ini 2.194 m dpl. Mirip sama tinggi Gunung Salak. Padahal kita sampai di ketinggian ini naik mobil beda sama Gunung Salak yang mesti bermandikan keringat dan penyesalan.

Menjelang jam 17.00 kita menuju ke Situ Patenggang, muter danau naik perahu motor. Awalnya kita ditawari dengan perahu dayung tapi ngotot nggak mau soalnya mau buru-buru karena sudah sore.

Dalam perjalanan pulang kita sempatkan belanja strawberry, hari menjelang senja dan harga strawberry sudah sangat turun.

Perjalanan pulang tidak mengalami hambatan jam 23.00 kami telah tiba di Jakarta kembali. Ya.... besok kerja lagi deh.

Friday, February 17, 2006

Situ Gunung Camping Ceria 2005

Sepanjang perjalanan menuju ke Situ Gunung kami ditemani mendung yang mengantung. Kepergian kami untuk camping di Situ Gunung juga menjadi pertanyaan beberapa orang teman. “Ngapain ujan-ujan camping, nggak repot ntar kalo ujan ?”
Pertimbangan saya ikut camping ini karena sudah lama juga nggak jalan-jalan dan camping ceria. Camping ini rencananya dihadiri oleh anak-anak MAPALA UI angkatan 1993 dan 1995.
Walaupun hujan nggak diharapkan tapi kalo kejadian ya, terima aja. Persiapan tenda dengan fly sheet yang bagus jadi jaminan air gak akan masuk ke dalam tenda. Lagian udah lama juga nggak ujan-ujanan.
30 Desember 2005, saya berangkat nebeng Jon dan Anita sampai di Situ Gunung jam 17.00 dan di sana sudah ada Yunas dan keluarga termasuk ibu mertua serta rombongan Tegar yang bareng Sasi dan Bowo dengan Hira putri kesayangan.

Makan malam kami memesan nasi di warung depan, jam 19.00 nasi diantar ke tempat kami. Pada saat mau makan malam rombongan sudah tambah Anast, Dede, Indra dan Wening serta Inge yang bareng Kober dan istri. Menu makan malam kita didominasi oleh ayam. Ada ayam goreng ada ayam panggang dan ada ayam fillet serta juga nugget ayam.

Menjelang malam Lawe datang bersama Maya. Makin seru nih. Hujan gerimis sempat datang sebentar saja, gerimis itu hilang bersamaan dengan datangnya Lawe.
Kami mendirikan tenda di tanah lapang dengan pemandangan lampu-lampu di kejauhan, pemandangan terbuka luas ke arah Barat.
Image hosting by Photobucket

Sayangnya di belakang tempat kami sedang dibangun tempat peristirahatan yang sedang kejar tayang. Kurang dari 10 hari tempat itu akan digunakan, tukang kerja siang malam mengejar target. Sehingga sampai jam 23.00 kami masih mendengar bunyi las dan gerinda serta palu yang mengetam batu. He..he..he.. jadi nggak kaya di kaki Gunung Pangrango.

Malam ini kami gitaran ditemani singkong goreng, pancake dan kopi pahit. Mr Absolut juga turut menemani beberapa dari kami. Buku lagu yang super tebal bawaan Inge (sudah dipesan jauh hari agar membawa buku lagunya) menjadi buku acuan.

Tak terasa waktu terus bergulir, satu persatu tumbang. Udara makin dingin mengigit, Lawe bertahan hingga jam 04.30 pagi ditemani gitarnya dan petikan-petikan kecil yang membelah sunyi dini hari. Pengaruh Mr Absolut tampak sudah mempengaruhi sehingga setiap petikan gitarnya sangat dinikmati.

Ada tiga orang balita yang ikut sehingga jam 06.00 kehidupan di perkemahan sudah mulai. Hari ini ada teman-teman yang datang menyusul. Mereka ingin melepas tahun 2005 di Situ Gunung, sementara rombongan kami kembali ke Jakarta. Kepulangan kami ke Jakarta ditemani hujan deras yang langsung menyiram bumi. Sayang saya nggak sempat hujan-hujanan.

Thursday, February 09, 2006

Kangen

Kangen juga udah lama nggak nulis.

Kemana aja ya beberapa bulan terakhir ini ?
Hemmmmm, coba diingat-ingat.
Ke Ciwidey, Kawah Putih muterin Bandung bulan Desember sama keluarga terus akhir tahun camping semalam di Situ Gunung sama temen-temen Mapala lanjut Tahun baruannya di Jakarta sama temen-temen kampus.

Bulan Januari akhir jalan lagi sama temen-temen ke Waduk Jatiluhur dan terus lanjut ke Ciwidey, Kawah Putih dan Situpatenggang cuman one day trip aja.