Tuesday, October 31, 2006

Sambolo

Libur lebaran dengan paksaan untuk cuti massal sayang kalau nggak dipake buat jalan-jalan. Kamis pagi kita sudah siap meluncur ke Carita dengan tujuan Sambolo. Jam 08.00 pagi kita masuk tol Kebon Jeruk jarak antar pintu tol sejauh 92 km kita tempuh dalam waktu satu jam. Perjalanan dari Pintu Tol Anyer sampai Sambolo yang makan waktu lebih lama, satu setengah jam. Sampai Sambolo jam 10.30 dan kita langsung bongkar bawaan, beres-beres dan nunggu makan siang dihidangkan. Sebenarnya bisa masak sendiri karena peralatan masak dan makan disediakan tapi kita pilih yang lebih praktis karena waktu yang terbatas.

Makan siang dengan bumbu lapar merupakan menu yang paling lezat. Sambal, lalapan, sayur asem dan lauk ayam serta tempe dan tahu goreng ludes seketika. Walaupun rasanya nggak enak-enak amat tapi karena bumbu lapar itu ditambah makan siangnya di bangku taman membuat makan siang ini makin nikmat. Selesai makan ternyata kantuk datang menyerang, gua siesta duluan sementara yang lain ada yang ngobrol dan ada juga yang leyeh-leyeh di ruang tamu yang sejuk.
Lama juga gua tidur, bangun-bangun udah jam empat sore. Matahari udah agak bersahabat kita langsung turun ke laut. Sambolo merupakan komplek bungalow yang terletak disebuah teluk. Pantainya ada yang karang dan ada yang pasir. Pantai di depan tempat kita memang pantai karang, jadi kalau mau berenang kita mesti jalan sekitar 3 bungalow agar dapat pantai pasir.

Angin nggak terlalu kencang sore ini, upaya untuk menerbangkan layangan yang kita bawa nggak sukses. Padahal itu masih layangan yang kecil belum yang besar. Main air, main pasir sampai matahari tengelam.

Makan malam dihidangkan jam delapan menu sea food bakar dengan lalapan segar dan sambal kecap. Sayang kita nggak belanja sea food sendiri di Labuan dan minta masakin. Kalau kita belanja sendiri pasti lebih nikmat.

Selesai makan obrolan di bangku taman berlanjut sampai jam 02.30 pagi. Untung tadi tidur siang, jadi nggak ngantuk.

Jam delapan pagi sarapan telah dihidangkan dan kita berenam sudah bangun semua untuk memulai aktivitas hari ini. Selesai sarapan, gua langsung nyebur ke laut lagi. Segar banget ngerendem kepala dan main-main air.

Kurang kalau hanya satu hari, tapi mau dikata apa kita harus kembali ke Jakarta. Makan siang kita di Labuan, nggak jauh hanya sekitar 20 menit dari Sambolo. Tujuan utama adalah Rumah makan Ibu Entin.

Rumah makan ini selalu ramai jadi kita harus nunggu untuk dapat tempat duduk. Begitu dapat, dua piring otak-otak yang disajikan langsung ludes dan kita minta piring ke tiga selain yang untuk oleh-oleh. Otak-otaknya besar, kenyal dan terasa rasa ikannya dicocol dengan bumbu kacangnya makin mantap. Harga satuannya Rp 1500 murah.

Makan dengan cara disajikan, jadi kita bayar apa yang kita makan saja. Ada ikan bakar (gak ada yang ambil), ayam bakar (ada yang ambil buat dapet proteinnya), udang bakar (lumayan yang ngambil), sate sapi (lumayan juga yang ngambil), cumi bakar(paling banyak diambil). Cuminya enak banget, seger dan manis. Jadi laper lagi nih.

Selesai deh liburan kali ini. Walau hanya semalam tapi lumayan menghibur untuk tabungan menghadapi kesuntukan di Jakarta kota tercinta.

WG

WG alias Wisma Ganteng, rumah kontrakan beberapa anak FISIP UI yang letaknya dekat dengan jembatan layang UI. Awalnya sih gak ada namanya tapi dengan PD-nya penghuninya memberi nama WG. Tentu saja penamaan itu segera menimbulkan kontroversi karena klaim sepihak dari pihak penghuni ditentang oleh anak-anak lain yang nggak ngontrak.

Awalnya isinya hanya anak FISIP UI angkatan 1992 aja, gelombang awal yang tinggal di WG : Ikra, Donny, Sonny, Derry dan Nono. Setelah berjalan enam bulan tambah penghuni lagi dengan masuknya Gede, Sigit, Papas, Gua, Elan dan Jaja. Dua nama terakhir angkatan 1990. Penghuni gelombang pertama ada yang pindah ke kost lain yaitu Nono dan Sonny.

Komposisi jurusan studi para penghuni juga beragam, mulai dari Politik, Kriminologi, Hubungan Internasional, Sosiologi, Administrasi dan Komunikasi.

WG terdiri dari 3 kamar tidur, satu ruang tamu, satu perpustakaan, satu dapur dan satu kamar mandi. Kamar depan diisi Deri, Donny dan Ikra. Kamar tengah isinya Jaja dan Elan (kita sebut kamar tua) dan kamar paling belakang isinya Gede, Sigit, Papas dan Gua.

Kita kontrak tempat itu selama 3 tahun mulai dari tahun 1995 sampai 1997. Berbagai aktivitas pernah dilakukan di WG mulai dari rapat angkatan, rapat jurusan, rapat pemilu, rapat demo, pembacaan puisi, perayaan ulang tahun, mabuk-mabukan sampai masak-masakan.

Setelah lepas dari WG kita rutin silaturahmi ke Bang Acin dan Mpok Yoyo, induk semang kita. Setiap lebaran kita pasti datang, kadang yang datang hanya 4 orang kadang bisa banyak. Lebaran kemarin paling banyak yang bisa datang 8 orang bekas penghuni WG. Dua orang anak tua yang dulu tinggal di kamar tengah tidak bisa datang karena keduanya berada di luar kota.

Silaturahmi lebaran kali ini lebih rame, karena selain 8 orang ex penghuni juga diramaikan oleh istri dan anak-anak.

Setiap kali ketemu pasti cerita-cerita konyol waktu dulu kita kost keluar lagi. Mulai dari banjir pas liburan yang bikin buku-buku pada ngambang, peliharaan Jaja yang dibilang cikiber padahal Jaja klaim itu Iguana sampe yang jaman kuliah dulu udah pacaran duluan tapi belum nikah sampe sekarang. Tentu saja bumbu-bumbu tambahan dari Bang Acin dan Mpok Yoyo bikin tiap pertemuan selalu ger-geran.

Kemarin kita dijamu dengan pecak ikan mas, sayur asem goreng (Mpok Yoyo bilangnya emang sayur asem goreng) , ikan gabus goreng, sambel dan pete. Nikmat sekali makan sore kita.

Oh masa muda kemana kau pergi ? He....he....he....

Sunday, October 29, 2006

AC

Foto ini merupakan gambar kalau saringan ac mobil tidak pernah dibersihkan selama, ya.... bilanglah 5 tahun. Iya, coba 5 tahun ac mobil nggak pernah dibersihin dan akan timbul kotoran yang menjadi lempengan berwarna hitam pekat.
Tukang service ac nya aja sempe bingung dan kagum. "Mas, kalo service ac paling nggak setahun sekali mas", dia bilang gitu. Gua sahutin " Tapi ac-nya masih dingin tuh mas, ngapain diservice ?". "AC sih emang dingin terus kalo nggak ada yang bocor salurannya. Saringan udara ini yang perlu rutin dibersihin". Agak-agak kerasa sih emang bedanya setelah diservice. Makanya jangan lupa service rutin ac anda.

Wednesday, October 04, 2006

Klub 27

Pernah denger Klub 27 ?

Mau gabung di Klub ini ?
Ini sebagian dari anggotanya :
1. Lewis Brian Hopkin Jones (28 Februari 1942 - 3 Juli 1969)
2. James Marshall "Jimi" Hendrix (27 November 1942 0 18 September 1970)
3. Janis Lyn Joplin (19 Januari 1943 - 4 Oktober 1970)
4. James Douglas "Jim" Morrison ( 8 Desember 1943 - 3 Juli 1971)
5. Jean Michel Basquiat (23 Desember 1960 - 12 Agustus 1988)
6. Kurt Donald Cobain (20 Februaru 1967 - 5 April 1994)
7. Soe Hok Gie (17 Desember 1942 - 16 Desember 1969)
8. Chairil Anwar (26 Juli 1922 - 28 April 1949)
9. Andres Escobar (13 Maret 1967 - 2 Juli 1994)
10. Andrew Cunanan (31 Agustus 1969 - 23 Juli 1997)

Anggotanya mempunyai beraneka ragam profesi tapi ada satu kesamaan, mereka semua mati umur 27 tahun. Penyebab kematiannya juga beraneka ragam ada yang O.D, kecelakaan, sakit, dibunuh atau bunuh diri.

Andres Escobar itu pemain bola yang melakukan gol bunuh diri ke gawangnya sendiri akibatnya dia dibunuh sama pengemar kesebelasannya. Andrew Cunanan itu seorang pembunuh berantai salah satu korbannya adalah Versace. Dia mati bunuh diri umur 27 tahun.