Sambolo


Makan siang dengan bumbu lapar merupakan menu yang paling lezat. Sambal, lalapan, sayur asem dan lauk ayam serta tempe dan tahu goreng ludes seketika. Walaupun rasanya nggak enak-enak amat tapi karena bumbu lapar itu ditambah makan siangnya di bangku taman membuat makan siang ini makin nikmat. Selesai makan ternyata kantuk datang menyerang, gua siesta duluan sementara yang lain ada yang ngobrol dan ada juga yang leyeh-leyeh di ruang tamu yang sejuk.


Angin nggak terlalu kencang sore ini, upaya untuk menerbangkan layangan yang kita bawa nggak sukses. Padahal itu masih layangan yang kecil belum yang besar. Main air, main pasir sampai matahari tengelam.
Makan malam dihidangkan jam delapan menu sea food bakar dengan lalapan segar dan sambal kecap. Sayang kita nggak belanja sea food sendiri di Labuan dan minta masakin. Kalau kita belanja sendiri pasti lebih nikmat.
Selesai makan obrolan di bangku taman berlanjut sampai jam 02.30 pagi. Untung tadi tidur siang, jadi nggak ngantuk.
Jam delapan pagi sarapan telah dihidangkan dan kita berenam sudah bangun semua untuk memulai aktivitas hari ini. Selesai sarapan, gua langsung nyebur ke laut lagi. Segar banget ngerendem kepala dan main-main air.
Kurang kalau hanya satu hari, tapi mau dikata apa kita harus kembali ke Jakarta. Makan siang kita di Labuan, nggak jauh hanya sekitar 20 menit dari Sambolo. Tujuan utama adalah Rumah makan Ibu Entin.
Rumah makan ini selalu ramai jadi kita harus nunggu untuk dapat tempat duduk. Begitu dapat, dua piring otak-otak yang disajikan langsung ludes dan kita minta piring ke tiga selain yang untuk oleh-oleh. Otak-otaknya besar, kenyal dan terasa rasa ikannya dicocol dengan bumbu kacangnya makin mantap. Harga satuannya Rp 1500 murah.
Makan dengan cara disajikan, jadi kita bayar apa yang kita makan saja. Ada ikan bakar

Selesai deh liburan kali ini. Walau hanya semalam tapi lumayan menghibur untuk tabungan menghadapi kesuntukan di Jakarta kota tercinta.
<< Home