Gunung Kinabalu
Gunung Kinabalu yang terletak Sabah termasuk dalam salah satu gunung yang mudah didaki. Tiap tahun ribuan orang mendaki gunung ini. Tidak dibutuhkan kemampuan teknis maupun perlengkapan khusus untuk mendaki gunung ini tetapi meskipun demikian pilihan waktu dan kondisi fisik harus dijaga ketika kita hendak mendaki gunung ini karena penyakit ketinggian dapat menghadang.
Pintu masuk Kinabalu Park terletak di Jalan Raya Kota Kinabalu – Sandakan dapat dicapai melalui Kota Kinabalu maupun melalui Sandakan dan Tawau. Kurang lebih 2 jam perjalanan dengan mobil yang menempuh jarak 90 km dari Kota Kinabalu kita akan sampai di Kantor Kinabalu Park.
Mini bus yang melayani rute Kota Kinabalu ke Sandakan beroperasi mulai jam 07.00 sampai jam 15.00.
Kantor Kinabalu Park yang terletak diketinggian 1.563 m dpl memberikan suasana sejuk dan nyaman dengan pelayanan staf Kantor yang baik dan sangat informatif membuat kami merasa sangat terbantu.
Perijinan untuk mendaki dapat dilakukan di Kantor Kinabalu Park. Tamu yang bukan warga Negara Malaysia jika ingin mendaki harus mengeluarkan kocek RM 100 ditambahan Conservation Fees RM 15, Asuransi RM3,5 dan Guide RM 37. Pengurusan akomodasi juga dapat dilakukan di Kantor Kinabalu Park jika kita tidak sempat mengurusnya di Kota Kinabalu.
View from Kinabalu Park HQ
Kami memilih tinggal di Gunting Lagadan Hut yang terletak di ketinggian 3.323 meter di atas permukaan laut dengan biaya sewa RM 17 per orang per malam. Akomodasi ini akan kami gunakan esok hari ketika kami akan melalukan pendakian ke puncak. Pilihan lain adalah Laban Rata Hut (3.272 m dpl) ataupun Panar Laban Hut (3.314 m dpl) dengan biaya sewa mulai RM 34 hingga RM 230.
Malam ini kami menginap di salah satu pondok di Kinabalu Park yaitu di Medang Hostel dengan kapasitas satu kamar untuk 8 orang kami akan berbegai kamar dengan tamu lainnya.
Pendakian ke Puncak Gunung Kinabalu biasanya memakan waktu 2 hari . Rekor tahun 2001 juara mendaki Gunung Kinabalu dari Timpohon Gate sampai ke Low’s Peak dengan jarak 8,5 km yang mulai dari ketinggian 1.866 m dpl hingga 4.092 m dpl adalah 2 jam 42 menit 35 detik.
Hari pertama pendakian dari Timpohon Gate (1.866 m dpl) menuju ke Gunting Lagadan Hut (3.332 m dpl) Kurang lebih 6 km kami harus berjalan hari ini. Dengan selisih ketinggian 1.466 meter kami perkirakan 5 jam kami akan sampai di tujuan.
Dengan biaya RM 5 kami diantar oleh mobil dari Kantor Kinabalu Park 12 menit kemudian sampailah kami di Timpohon Gate (1.866 m dpl), bisa sih jalan kaki makan waktu sekitar 1 jam kita milih naik mobil dong.
Di Timpohon Gate kami diberi name tag yang harus selalu dipakai selama pendakian serta dilakukan pengecekan surat oleh Petugas Kinabalu Park. Jam 08.15 kami mulai perjalanan dan setelah 25 menit berjalan sampailah kami di Pondok Kandis (1981 m dpl) setelah istirahat kami lanjutkan 17 menit perjalanan ke Pondok Ubah (2081 m dpl) kemudian 31 menit menuju ke Pondok Lowill (2267 m dpl), kami sampai di Pondok Mempening (2515 m dpl) setelah berjalan 45 menit. Tepat jam 12.05 kami sampai di Pondok Layang-layang (2702 m dpl) tempat yang cocok untuk istirahat makan siang.
Sayang cuaca hujan berawan gelap menutup pemandangan.
Setiap pondok yang kami lewati hampir semua menyediakan penampungan air yang dapat diminum serta WC.
Perjalanan makin sulit dengan tanjakan yang curam untuk jarak sejauh 417 meter kami tempuh dalam 1 jam 40 menit sampai di Pondok Villosa. Hantaman hujan dan angin dingin menurunkan stamina kami. Sebaiknya mendaki Gunung Kinabalu pada bulan April sampai Agustus bukan seperti yang kami lakukan pada bulan Desember.
Menuju ke Pondok Kandis
Shelter berikutnya adalah Pondok Paka Cave (3080 m dpl) yang kami tempuh dalam 25 menit perjalanan. Di tengah siraman hujan lebat jam 15.30 kami sampai di Laban Rata (3272 m dpl). Setelah 7 jam 15 menit kami akhiri perjalanan hari pertama ini di restaurant di Laban Rata, perkiraan kami perjalanan hari ini hanya makan waktu 5 jam agak tepat karena 5 jam perjalanannya tanpa isitrahat.
Makanan dan Minuman serta ruangan hangat menyambut kami, segera kami ganti pakaian dan mengeringkan pakaian kami. Salah satu factor penyebab turunnya semangat kami di perjalanan adalah melihat orang –orang Kadazans (penduduk lokal yang tinggal di sekitar Gunung Kinabalu) membawa barang keperluan restaurant dan hotel dengan berat sekitar 20 – 30 kg. Makanan dan minuman hangat ini dapat dimasak karena tabung gas yang mereka bawa dari bawah.
Komplek Penginapan di Laban Rata
Setelah badan hangat dan perut kenyang kami menuju tempat kami bermalam yaitu Gunting Lagadan Hut (3323 m dpl) letaknya sekitar 10 menit dari Laban Rata.
Penyakit ketinggian mulai menyerang biasanya ditandai dengan pusing dan mual-mual. Orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dan sakit jantung dilarang naik Gunung Kinabalu karena kemungkinan timbulnya penyakit ketinggian ini. Beberapa teman terserang penyakit ini.
Berbeda dengan di Laban Rata yang kamarnya disediakan pemanas di Gunting Lagadan Hut kami hanya disediakan Sleeping Bag sebagai penghangat. Kami tidur dengan kedinginan.
Hari kedua pendakian dari Gunting Lagadan Hut ( 3323 m dpl ) ke Low’s Peak (4095 m dpl) dan langsung turun ke Kantor Kinabalu Park( 1563 m dpl) .
Jam 01.00 dini hari kami bangun untuk menyiapkan makan, restaurant di Laban Rata mulai buka jam 02.00 – 03.00 tapi kami enggan untuk turun ke restaurant. Jam 03.00 dengan kepala pusing dan agak mual kami mulai pendakian.
Perjalanan awal dari belakang Pondok kami melewati undakan yang terbentuk dari akar-akar pohon, setelah berjalan 1 jam sampailah kami di sebuah dinding granit. Untuk sampai di Sayat-sayat Hut (3668 m dpl) kita dibantu dengan tali. 30 menit kemudian sampai kami di Sayat-sayat Hut, shelter terakhir menuju ke puncak. Di tempat ini ada pemeriksaaan id card serta ijin pendakian.
Sayat-sayat Hut
Mulai dari Sayat-sayat Hut sampai ke Low’s Peak (4095 m dpl) merupakan hard granite massif. Gunung Kinabalu sendiri adalah gunung muda yang masih bertumbuh rata-rata 5 mm setahun. Menuju ke puncak kami makin sering beristirahat karena udara makin tipis dan kami harus menunggu fix rope dari orang lain agar dapat kami gunakan.
Hujan yang menguyur membuat sepatu trekking kami tak dapat mencengkeram granit sehingga kadang seling terpelset mungkin lebih baik menggunakan sepatu dengan sol karet.
Puncak Low’s dinamai dari Sir Hugh Low yang tercatat sebagai orang pertama yang mendaki Gunung Kinabalu pada tahun 1851.
Kabut tebal dan hujan disertai angin membuat kami tidak dapat melihat panorama. Sangat menyebalkan itulah sebabnya jika kita mendaki di musim hujan. Karena tidak dapat melihat pemandangan kami putuskan untuk turun saja jam 06.30 kami mulai perjalanan turun karena antri untuk menggunakan tali kami baru sampai di Gunting Lagadan jam 10.30.
Selama perjalanan turunkami masih diiringi oleh hujan jam 16.00 akhirnya kami sampai juga di Medang Hostel di Kinabalu Park tempat kami beristirahat sebelum kembali ke Kota Kinabalu esok hari.
Cerita perjalanan ini dilakukan pada tanggal 3 Januari 200 2- 6 Januari 2002 bersama : Boting, Dave, Dwi, Iyo dan Iwan
6 Comments:
hi...
wah keren kau pernah panjat Kinabalu.
bukannya waiting list-nya lama yach?
berapa lama kau tunggu?
kok bisa sich?
minta tips2nya dong!
wow..pengen kesana jg..
mas,
postingan nya bagus banget
oia mas,
mau nanya budget total misalnya dari jakarta pp berapa ya ?
kalau pakai jalan darat dari perbatasan sarawak berpa ya kira2mas ?
soalnya saya mau coba backpaking leat kalimantan barat,
terimakasih banyak sebelumnya ..
mohon info dan jawabannya,
Wah ..
bagus banget mas postingan nya ,
mas ..
mau nanya, kalau budget total pp dari jakarta samapai puncak berapa ya mas ?
kalau budget lewat perbatasan sarawak kalimantan barat berapa ya mas ?
soalnya saya mau coba backpacking lewat jalan darat dari perbatasan Malindo.
mohon info dan jawabannya mas
terimakasih banyak sebelumnya.
Wah...ini perjalanan sudah lama sekali. Lupa saya perkiraan biaya yang dihabiskan.
Kalau dari Jakarta sekarang ada Air Asia yang langsung terbang ke Kota Kinabalu kalau dapat tiket murah bisa jadi lebih efisien ketimbang lewat jalan darat dari Pontianak - Kuching - Miri - Kota Kinabalu.
mas didit
juni ikutan lagi yuk ke Kinabalu
Post a Comment
<< Home