Danau Maninjau
Hari ini bangun pagi hari, rencana mau liat sun rise. Pemandangan kota Bukittinggi dengan latar belakang sun rise dengan Gunung Merapi dan Gunung Singgalang sepertinya patut untuk dikejar.
Jam 06.00 kita sudah berdiri di depan hotel menunggu dijemput supir kita. Dari Lima orang hanya tiga orang yang rela bangun pagi untuk melihat sun rise, sisanya memilih tidur. Kita menuju ke Gedung Walikota Bukittinggi yang baru, gedung ini terletak sekitar 5 menit ke arah Utara dari Kota. Dari pelataran gedung ini kita bisa melihat kota Bukittinggi, deretan Bukit Barisan serta Gunung Merapi dan Gunung Singgalang dengan awan-awan yang menyelimuti kaki gunung. Sayang kurang lengkap dengan tidak keluarnya matahari pagi ini, ditemani oleh orang-orang yang sedang berolah raga di Gedung Walikota kami meninggalkan tempat itu jam 07.00.
Kota Bukittinggi dari Kantor Walikota yang baru
Karena kami tidak ketemu dengan penjual ketupat sayur pakis maka kami sarapan di hotel saja. Setelah selesai sarapan dan belanja oleh-oleh di Pasar Atas jam 09.30 kami menuju ke Danau Maninjau. Sekali lagi saya dibuat terpukau dengan pemandangan alam yang terbentang di sekitar kita. Sawah dengan padi menguning, bukit-bukit menghijau dan rumah-rumah gadang sepanjang jalan. Jam 10.45 kami tiba di Puncak Lawang dari sini kita bisa melihat Danau Maninjau dari ketinggian. Sekali lagi ini pemandangan yang…. Wuahhhh seperti cerita-cerita peri, danau dengan petak-petak sawah ditepinya dipagari oleh deretan gunung-gunung dan awan-awan yang mengambang di atas danau. Pemandangan yang sungguh memukau.
Sambil menghabiskan pisang panggang tabur kelapa parut campur gula jawa (saya nggak tahu nama panganan ini nih, ada yang tahu gak ?) kita menikmati pemandangan dari menara pengawas.
Danau Maninjau dari Puncak Lawang
Jam 11.35 kita mulai turun ke Danau Maninjau tentu saja melewati kelok 44 yang terkenal itu. Banyak kita temui monyet-monyet yang menunggu untuk diberi makanan di pinggir jalan.
Jam 12.00 pas jam makan siang kami sampai di Danau Maninjau, tentu saja kita segera mencari tempat makan. Kok agak susah ya mencari Warung Nasi Padang di sini, akhirnya berdasar referensi dari Lonely Planet Guide Book kita menuju ke Warung Bagus yang ternyata pada akhirnya kita namai Warung Unbagus. Kekesalan kita pertama adalah pesanan nasi rendang kita setelah menunggu 30 menit baru diberi tahu kalau rendangnya tidak ada. Kemudian ditawarkan untuk diganti dengan ikan bakar, kita setuju saja karena udah laper. Ternyata hampir satu jam kemudian yang datang bukan ikan bakar tapi ikan bumbu rendang . Enak sih…tapi lamanya itu lho. Mendingan nyari warung Padang yang langsung disajikan dan bisa langsung makan nggak perlu buang-buang waktu nunggu dimasakin.
Danau Maninjau kita lihat dari Hotel Maninjau Indah, hanya sekitar 10 menit kita berada di hotel itu untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Payakumbuh. Sayang kita nggak punya waktu untuk explore Danau Maninjau. Jam 14.10 kita melanjutkan perjalanan ke Payakumbuh.
Monyet di Kelok 44 menuju ke Danau Maninjau
<< Home