Menghilang dari Jakarta, Kamis 18 Agustus 2005
Bangun pagi hari ini, kita nikmati dengan jalan menyusuri pantai Sanur. Karena kita menginap di Inna Grand Bali Beach maka perjalanan kita mulai dari Utara menuju ke Selatan.
Pohon Pinang bekas lomba 17-an kemarin nampak masih belum dibereskan, sepanjang pantai Sanur masih tutup. Iya lah orang kita jalan masih pagi. Setelah capai berjalan di pantai akhirnya kita masuk ke jalan raya. Semua toko-toko juga masih tutup. Mampir di Pasar Sanur liat pedagang bunga dan berbagai macam alat untuk persembahan. Mau makan tapi masih terlalu pagi akhirnya ya kita jalan kembali ke Hotel
Pagi menjelang di Pantai Sanur, satu hari setelah perayaan kemerdekaan RI ke 60.
Jam 10.00 kita berangkat menuju ke Ubud, mau jalan-jalan sambil makan siang. Tentunya kita berhenti dulu di Sukawati biasalah belanja oleh-oleh. Barang-barang yang ada di sini mungkin saja ada yang buatan Jawa tidak semua asli buatan Bali.
Sepanjang jalan kita mengomentari karya orang Bali, kenapa ya bikin gapura jalan masuk bisa bagus, bikin pura bagus, bikin patung bagus, bahkan bikin bangku dan layanganpun bisa bagus. Darah apa yang mengalir di nadi mereka ? Hebat.
Sampai di Ubud, jam makan siang sudah mulai. Muter-muter cari makan. Rencana awal mau makan di Bebek Bengil, pas kita sudah ketemu tempatnya ternyata dua bis wisata di depan kita masuk ke dalam restaurant itu. Ya... males juga nanti mesti ngantri. Batal ah... akhirnya kita parkir di lapangan bola Ubud dan jalan kaki ke arah Pura Ubud. Kiri-kanan jalan banyak restaurant tapi gaya western, nggak menarik. Di ujung jalan kita melihat ada tanda Babi Panggang Bu Oka, ya makan rame sekali sampe antri. Wah menarik nih yang kaya gini yang mesti di coba.
Nggak mengecewakan ternyata, nasi campur komplit dengan kulit yang crispy ditambah berbagai asesoris lainnya membuat makan siang ini nikmehh sekali.
Selesai makan kita kembali ke Sanur, menunggu sore hari.
Babi Guling Bu Oka, Ubud.
Setelah matahari dirasa lebih bersahabat kita menuju ke Ulu Watu. Mampir dulu di GWK (Garuda Wisnu Kencana) Gile nih kalo beneran jadi... proyek mercusuar dan karya monumental, sayang dananya kurang. Semoga bisa segera terwujud.
Garuda Wisnu Kencana
Patung Wisnu ini hanyalah 1/3 bagian dari keseluruhan Patung Garuda yang dinaiki Wisnu. Kebayang nggak besarnya kalo beneran jadi nanti.
Asli kaya turis setelah dari GWK kita menuju ke Ulu Watu. Karimun yang kita sewa agak kepayahan mesti nanjak dan menikung. Menjelang senja sampailah kita di Ulu Watu. Nggak lama kita di sana langsung turun ke Jimbaran, mau makan ikan bakar.
Sunset kita nikmati dari bangku restaurant di Jimbaran, sunset kali ini bersih tidak tertutup awan. Akhirnya nemu juga sunset yang bersih. Kita nikmati makan malam dengan bulan yang hampir purnama dan sun set yang belum tenggelam sempurna.
Besok kita kembali ke Jakarta, selesailah liburan kami kali ini.
Sunset in Jimbaran
0 Comments:
Post a Comment
<< Home