Wednesday, April 27, 2005

Bisa bawa ke surga nggak lu ?

Akhir bulan Maret, teman saya menikah. Saya kebagian tugas juga di acara itu buat jemput Pak Penghulu dan Pak Pendeta. Ya, teman saya nikah beda agama. Bukan masalah beda agama yang mau saya tulis di sini tapi Prosesi Betawi.

Pengantin pria yang datang ke rumah pengantin wanita diiringi oleh Marawis. Rencananya kita mau diiringi dari ujung jalan sampai ke rumah mempelai wanita tetapi karena hujan akhirnya Marawis menyambut kita di pintu masuk gang ke rumah mempelai wanita.

Sudah lama saya tidak mendengar suara petasan, suaranya mengalahkan bunyi guntur yang kadang terdengar. Dua untai petasan habis terbakar dan rebana langsung membahana.

Esoknya resepsi. Rombongan kami, pengantin pria, sebelum kedua pengantin bersanding ada istilahnnya pembuka palang pintu. Ibaratnya ada perawan di kampung sini yang mau dinikahi oleh orang luar kampung, maka perlu di test dulu apakah layak laki-laki itu mengambil perawan dari kampung sini. Beberapa tahapan test pelu dilalui. Pertama adalah kemampuan untuk bersilat lidah, meluncurlah pantun-pantun dari ke dua belah pihak, kadang pantun kocak yang mengocok perut kita karena isinya maupun karena cara penyampaiannya. Sudah pasti yang dimenangkan adalah pihak laki-laki. Tahapan kedua adalah adu silat, masing-masing mengeluarkan jago silatnya. Kalo yang ini lumayan seru, mereka berlatih dengan bener-bener tuh mulai dari tangan kosong sampai pake toya segala, seru nggak kalah sama Tai Chi Master. Silatnya juga menang yang wakil laki-laki dong. Test berikutnya adalah kemampuan melafalkan Al quran, setelah itu barulah kedua pengantin bersanding di pelaminan.

Kata Tegar, jaman dulu test ngaji itu dilakukan oleh mempelai pria sendiri “ Boleh aja lu jago ngomong, jago silat, tapi bisa nggak lu bawa ni perawan ke surga ?”

2 Comments:

At 6:51 PM, Anonymous Anonymous said...

Beruntunglah yang ngawinin perawan betawi jaman sekarang..coba jaman dulu..jangan2 pada ikutan her sampe berkali-kali huehehehhe

 
At 2:31 PM, Blogger didit said...

Selamat ya Jid, nggak perlu her lu. Kalo jagoan lu kalah masih ada Tegar kok. Bang Iwan kan jagoan asli Cibinong

 

Post a Comment

<< Home