Thursday, October 06, 2005

Pulau Pelangi

Pulau Pelangi atau Petondan Barat, dapat ditempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dari Marina Ancol dengan menggunakan Speed Boat.

Dulunya pulau ini merupakan pulau wisata tetapi karena ada permasalahan ketenagakerjaan maka Pulau ini terpaksa ditutup sejak tahun 2003.

Oleh karena itu jadilah ini pulau dengan fasilitas lengkap tetapi terbengkalai karena tidak beroperasi sebagai Pulau Wisata lagi.

Image hosted by Photobucket.com
Sabitha, Santi dan Abas dengan sunset mereka

Begitu ada ajakan untuk mengunjungi Pulau Pelangi dan menginap dua malam di sana, saya langsung menyambut ajakan itu. Lumayan rame juga yang ikut pergi ke Pulau Pelangi. Ada sekitar 25 orang mulai dari balita sampai om-om.

Image hosted by Photobucket.com
Ini dia peserta anak-anaknya, masih ada beberapa yang lainnya.

Perjalanan dari Marina Ancol terasa lancar sekitar 1,5 jam waktu tempuh sampai ke Pulau Pelangi. Laut nampaknya agak bersahabat kali ini, teman-teman yang mabuk laut setelah satu jam berada di kapal banyakyang pindah ke bagian belakang karena goyangan ombak lebih kecil jika dibandingkan bagian depan.

Sampai di Pulau Pelangi kita disambut dua orang penjanga pulau yang sudah beberapa bulan terakhir tidak pernah bertemu dengan tamu kecuali nelayan-nelayan yang numpang sandar dan mengambil air tawar.

Kita ditawari tidur di dalam bekas restaurant yang berada di dermata, dari pada repot mendirikan tenda akhirnya kita terima tawaran tersebut. Setelah makan siang mulailah kita mengeksplore Pulau Pelangi.

Kebetulan bekas restaurant tempat kita menginap mempunyai dermaga yang luas di bagian depannya sehingga bisa kita gunakan sebagai tempat ngobrol bahkan jadi tempat tidur kita.

Malam itu anak-anak muda, maksudnya yang belum kawin ama yang nggak bawa anak, pada tidur di dermaga itu. Beralaskan lantai kayu yang hangat dan beratapkan bintang.

Esoknya kita mengunjungi Pulau Belanda. Beberapa orang turun ke Pulau sementara yang lainnya mancing dari perahu. Saya termasuk rombongan yang akan snorkelling dengan peralatan lengkap untuk snorkelling ditambah pelampung standar siaplah saya untuk terjun ke laut. Tapi begitu liat dalamnya dasar laut, sekitar 10 meter mungkin karena dasar laut kelihatan dati atas perahu tekad yang sudah bulat jadi ciut. Maklum saya anggota unswimming club. Dengan dorongan akhirnya saya tercebur juga ke laut. Uhhh.. dalem banget. Saya dituntun Abas sampai ke tepi pantai, banyak Bulu Babi euy... menti hati-hati nih berenangnya. Nggak lama terdengar tangisan kencang ada yang kena Bulu Babi. Pasti sakit banget tuh....

Ternyata kalo pengalaman seram yang saya alami adalah ketakutan melihat dalamnya laut dan manuver menunju pantai yang penuh bulu babi, lain lagi pengalaman seram yang ikut mancing. Buat mereka yang jarang naik kapal apalagi kapal mancing pasti akan merasakan pusing dan mual. Ada beberapa yang muntah dan ada yang mulai duduk terdiam karena pusing dan mual. Untung yang mancing dapet lumayan banyak ikan.
Malamnya kita makan ikan dan cumi bakar nyam...nyam...

Nggak terasa besok kita pulang ke Jakarta. Laut yang jernih dan udara yang bersih selama dua hari ini membuat saya enggan kembali kerutinitas. Malam ini habiskan malam dengan Absolut Mandarin dan air kelapa.




0 Comments:

Post a Comment

<< Home