Wednesday, May 04, 2005

Dispensasi apa Arogan ?

Jalan Tol dalam kota, jalur paling kiri sekarang dijaga Polisi tiap 200 meter ada satu polisi yang berjaga dan diberi tanda lalu lintas (yang bentuknya kaya topi Gendalf) apa ya itu namanya ? Mobil-mobil jadi nggak bisa lewat di jalur paling kiri (jalur darurat) karena takut polisinya bukan karena kesadaran. Tapi memang jadi lebih lancar.

Gua masuk pintu tol Cawang dan keluar di Slipi. Ini juga gara-gara peraturan 3 in 1 yang nggak jelas itu kalo berangkat dari rumah bawa mobil harus masuk tol jadinya. Gua nggak terlalu sering bawa mobil kalo kerja, lima hari kerja paling satu hari atau paling banyak dua hari doang gua bawa mobil, sisanya naik motor.

Tadi pagi gua baru tahu alasan lain adanya peraturan itu. Waktu lagi ngantri bayar tol Cawang, antrian mobil di stop dan dua Teranno hitam dengan sirene di atasnya langsung masuk tol dan mengambil sisi paling kiri jalan tol. Oh.... buat mereka ternyata ya. Karena pembatas itu ditaruh agak mepet sama pagar jalan tol akibatnya ada beberapa pembatas yang beterbangan ditabrak sama Teranno itu, tugasnya Pak Polisi yang mberesin lagi.

Mungkin itu juga termasuk dalam undang-undang lalu lintas yang membolehkan VIP dan para penggawalnya untuk menggunakan jalan demi keselamatan VIP. Wapres terdahulu pernah dibawa pengawalnya masuk jalur bus way dan nggak lama jadi berita di media. Besoknya tuh rombongan katanya waktu ada lampu merah berhenti lho, nggak mau jalan. Ngikutin peraturan lalu lintas. He...he....he.... ngambek ya ?

Beberapa hari yang lalu di koran juga ada Rombongan Motor Besar yang lewat jalur bus way, nggak jadi polemik sih cuman surat pembaca aja. Gua juga mau tuh kalo ke Kota macet, ngantri jalur biasa motor gua masuk jalur bus way.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home